Makalah Tentang Kerusakan Lingkungan
Tugas
Pendidikan Agama Islam (PAI)
Tentang
Kerusakan Lingkungan
Disusun
Oleh :
Mutiara
Pratama Putri
XI IA 6
SMA
Negeri 1 Pangkalpinang
Kerusakan lingkungan adalah deteriorasi lingkungan dengan
hilangnya sumber daya air, udara,
dan tanah; kerusakan ekosistem dan punahnya fauna liar.
Kerusakan lingkungan adalah salah satu dari sepuluh ancaman yang secara resmi
diperingatkan oleh High Level Threat Panel dari PBB.
The World Resources Institute (WRI), UNEP (United Nations
Environment Programme), UNDP (United Nations
Development Programme), dan Bank Dunia telah melaporkan tentang pentingnya lingkungan
dan kaitannya dengan kesehatan manusia, pada tanggal 1 Mei 1998.
Kerusakan
lngkungan terdiri dari berbagai tipe. Ketika alam rusak dihancurkan dan sumber
daya menghilang, maka lingkungan sedang mengalami kerusakan. Environmental
Change and Human Health, bagian khusus dari laporan World Resources 1998-99
menjelaskan bahwa penyakit yang dapat dicegah
dan kematian dini masih terdapat pada jumlah yang sangat tinggi.
Jika perubahan besar dilakukan demi kesehatan manusia, jutaan warga dunia akan
hidup lebih lama. Di negara termiskin, satu dari lima anak tidak bisa bertahan
hidup hingga usia lima tahun, terutama disebabkan oleh penyakit yang hadir
karena keadaan lingkungan yang tidak baik. Sebelas juta anak-anak meninggal
setiap tahunnya, terutama disebabkan oleh malaria, diare,
dan penyakit pernapasan akut, penyakit yang
sesungguhnya sangat mungkin untuk dicegah.
Lingkungan hidup mempunyai
keterbatasan, baik dalam hal kualitas maupun kuantitasnya. Dengan kata lain,
lingkungan hidup dapat mengalami penurunan kualitas dan penurunan kuantitas.
Penurunan kualitas dan kuantitas lingkungan ini menyebabkan kondisi lingkungan
kurang atau tidak dapat berfungsi lagi untuk mendukung kehidupan makhluk hidup
yang ada di dalamnya.
Kerusakan lingkungan dapat disebabkan oleh
proses alam ataupun aktivitas manusia. Kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh alam terjadi
karena adanya gejala atau peristiwa alam yang terjadi secara hebat sehingga
memengaruhi keseimbangan lingkungan hidup. Sedangkan kerusakan lingkungan yang
disebabkan oleh aktivitas manusia karena aktivitas manusia yang dalam
memanfaatkan alam, terkadang tidak memerhatikan dampak yang akan ditimbulkan..
Salah
satu contoh kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh proses alam adalah gempa
bumi. Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan
bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara
tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa Bumi biasa disebabkan oleh
pergerakan kerak Bumi (lempeng Bumi),
Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa Bumi yang di alami
selama periode waktu. Gempa Bumi diukur dengan menggunakan alat Seismometer. Semakin besar kekuatan gempa, maka akan
menimbulkan kerusakan yang semakin parah di muka bumi. Gempa bumi menyebabkan
bangunan-bangunan retak atau hancur, struktur batuan rusak, aliran-aliran
sungai bawah tanah terputus, jaringan pipa dan saluran bawah tanah rusak, dan
sebagainya. Jika kekuatan gempa bumi melanda lautan, maka akan menimbulkan
tsunami, yaitu arus gelombang pasang air laut yang menghempas daratan dengan
kecepatan yang sangat tinggi. Contoh peristiwa gempa bumi yang pernah terjadi
di Indonesia antara lain gempa bumi yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2004
di Nanggroe Aceh Darussalam dengan kekuatan 9,0 skala richter. Peristiwa
tersebut merupakan gempa paling dasyat yang menelan korban diperkirakan lebih
dari 100.000 jiwa. Gempa bumi juga pernah melanda Yogyakarta dan Jawa Tengah
pada bulan Mei 2006 dengan kekuatan 5,9 skala richter.
Moment magnitudo adalah skala yang
paling umum di mana gempa Bumi terjadi untuk seluruh dunia. Skala Rickter adalah skala yang di laporkan oleh
observatorium seismologi nasional yang di ukur pada skala besarnya lokal 5
magnitude. kedua skala yang sama selama rentang angka mereka valid. gempa 3
magnitude atau lebih sebagian besar hampir tidak terlihat dan besar nya 7 lebih
berpotensi menyebabkan kerusakan serius di daerah yang luas, tergantung pada
kedalaman gempa. Gempa Bumi terbesar bersejarah besarnya telah lebih dari 9,
meskipun tidak ada batasan besarnya. Gempa Bumi besar terakhir besarnya 9,0
atau lebih besar adalah9,0 magnitudo gempa di Jepang pada tahun 2011 (per Maret 2011), dan
itu adalah gempa Jepang terbesar sejak pencatatan dimulai. Intensitas getaran
diukur pada modifikasi Skala Mercalli.
Jenis Gempa Bumi
A.
Berdasarkan Penyebab
Gempa Bumi ini disebabkan
oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng-lempeng tektonik secara
mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat
besar. Gempa bumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di Bumi,
getaran gempa Bumi yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian Bumi. Gempa bumi
tektonik disebabkan oleh pelepasan tenaga yang
terjadi karena pergeseran lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan
dilepaskan dengan tiba-tiba.
Gempa Bumi ini diakibatkan
oleh tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke Bumi, jenis gempa Bumi ini
jarang terjadi
Gempa Bumi ini biasanya terjadi
pada daerah kapur ataupun pada daerah pertambangan, gempabumi ini jarang
terjadi dan bersifat lokal.
Gempa bumi buatan adalah
gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari manusia, seperti peledakan
dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi.
Gempa Bumi ini terjadi
akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus.
Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan
yang juga akan menimbulkan terjadinya gempa bumi. Gempa bumi tersebut hanya
terasa di sekitar gunung api tersebut.
B.
Berdasarkan Kedalaman
·
Gempa bumi dalam
Gempa bumi dalam adalah
gempa bumi yang hiposentrumnya berada lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi
(di dalam kerak bumi). Gempa bumi dalam pada umumnya tidak terlalu berbahaya.
·
Gempa bumi menengah
Gempa bumi menengah adalah
gempa bumi yang hiposentrumnya berada antara 60 km sampai 300 km di bawah
permukaan bumi.gempa bumi menengah pada umumnya menimbulkan kerusakan ringan
dan getarannya lebih terasa.
·
Gempa bumi dangkal
Gempa bumi dangkal adalah
gempa bumi yang hiposentrumnya berada kurang dari 60 km dari permukaan bumi.
Gempa bumi ini biasanya menimbulkan kerusakan yang besar.
C.
Berdasarkan
Gelombang/Getaran Gempa
·
Gelombang Primer
Gelombang primer (gelombang
lungitudinal) adalah gelombang atau getaran yang merambat di tubuh bumi dengan
kecepatan antara 7-14 km/detik. Getaran ini berasal dari hiposentrum.
·
Gelombang Sekunder
Gelombang sekunder
(gelombang transversal) adalah gelombang atau getaran yang merambat, seperti
gelombang primer dengan kecepatan yang sudah berkurang,yakni 4-7 km/detik.
Gelombang sekunder tidak dapat merambat melalui lapisan cair.
Penyebab terjadinya gempa
Bumi
Kebanyakan
gempa Bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang
disebabkan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar
dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan
lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa Bumi akan terjadi.
Gempa
Bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan tersebut. Gempa Bumi
yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan
translasional. Gempa Bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.
Beberapa
gempa Bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di
dalam gunung berapi. Gempa Bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan
terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa Bumi (jarang namun) juga
terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam,
seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika.
Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi
cairan dari/ke dalam Bumi (contoh. pada beberapa pembangkit listrik tenaga
panas Bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan
bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa Bumi yang
disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi.
Akibat Gempa Bumi
·
Bangunan roboh
·
Kebakaran
·
Jatuhnya korban jiwa
·
Permukaan tanah menjadi merekat dan jalan menjadi
putus
·
Tanah longsor akibat guncangan
·
Banjir akibat rusaknya tanggul
Cara
Menghadapi Gempa Bumi
Bila berada di dalam rumah:
·
Jangan panik dan jangan berlari keluar, berlindunglah
dibawah meja atau tempat tidur.
·
Bila tidak ada, lindungilah kepala dengan bantal atau
benda lainnya.
·
Jauhi rak buku, lemari dan kaca jendela.
·
Hati-hati terhadap langit-langit yang mungkin runtuh,
benda-benda yang tergantung di dinding dan sebagainya.
Bila berada di luar
ruangan:
·
Jauhi bangunan tinggi, dinding, tebing terjal, pusat
listrik dan tiang listrik, papan reklame, pohon yang tinggi dan sebagainya.
·
Usahakan dapat mencapai daerah yang terbuka.
·
Jauhi rak-rak dan kaca jendela.
Bila berada di dalam
ruangan umum:
·
Jangan panik dan jangan berlari keluar karena
kemungkinan dipenuhi orang.
·
Jauhi benda-benda yang mudah tergelincir seperti rak,
lemari, kaca jendela dan sebagainya.
Bila sedang mengendarai
kendaraan:
·
Segera hentikan di tempat yang terbuka.
·
Jangan berhenti di atas jembatan atau dibawah jembatan
layang/jembatan penyeberangan.
·
Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari
kepanikan.
·
Ikuti semua petunjuk dari pegawai atau satpam.
·
Jangan menggunakan lift saat terjadi gempabumi atau
kebakaran. Lebih baik menggunakan tangga darurat.
·
Jika anda merasakan getaran gempabumi saat berada di
dalam lift, maka tekanlah semua tombol.
·
Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat keamanannya dan
mengungsilah.
·
Jika anda terjebak dalam lift, hubungi manajer gedung
dengan menggunakan interphone jika tersedia.
·
Berpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga anda
tidak akan terjatuh seandainya kereta dihentikan secara mendadak
·
Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari petugas
kereta
·
Salah mengerti terhadap informasi petugas kereta atau
stasiun akan mengakibatkan kepanikan
Bila sedang berada di
gunung/pantai:
·
Di pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami. Jika
Anda merasakan getaran dan tanda-tanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke
dataran yang tinggi.
Beri pertolongan:
·
Karena petugas kesehatan dari rumah-rumah sakit akan
mengalami kesulitan datang ke tempat kejadian maka bersiaplah memberikan
pertolongan pertama kepada orang-orang berada di sekitar Anda.
Evakuasi:
·
Tempat-tempat pengungsian biasanya telah diatur oleh
pemerintah daerah. Pengungsian perlu dilakukan jika kebakaran meluas akibat
gempa bumi. Pada prinsipnya, evakuasi dilakukan dengan berjalan kaki dibawah
kawalan petugas polisi atau instansi pemerintah. Bawalah barang-barang
secukupnya.
Dengarkan informasi:
·
Saat gempa bumi terjadi, masyarakat terpukul
kejiwaannya. Untuk mencegah kepanikan, penting sekali setiap orang bersikap
tenang dan bertindaklah sesuai dengan informasi yang benar. Anda dapat
memperoleh informasi yang benar dari pihak berwenang, polisi, atau
petugas PMK. Jangan bertindak karena informasi yang tidak jelas.
Sejarah
gempa Bumi besar pada abad ke-20 dan 21
·
11 April 2012, Gempa bumi di sepanjang Pulau Sumatera berskala 8.6 SR, berpotensi sampai Aceh, Sumatera Utara, Bengkulu, dan Lampung. Gempa terasa sampai India.
·
11 Maret 2011, Gempa Bumi di Jepang, 373 km dari kota Tokyo
berskala 9,0 Skala Richter yang sebelumnya di revisi dari 8,8 Skala Richter,
gempa ini juga menimbulkan gelombang tsunami di sepanjang pesisir timur Jepang
·
26 Oktober 2010, Gempa Bumi di Mentawai berskala 7.2 Skala Richter, korban tewas
ditemukan hingga 9 November ini mencapai 156 orang. Gempa ini kemudian juga
menimbulkan tsunami.
·
7 April 2010, Gempa Bumi dengan kekuatan 7.2 Skala Richter di Sumatera
bagian Utara lainnya berpusat 60km dari Sinabang, Aceh. Tidak
menimbulkan tsunami, menimbulkan kerusakan
fisik di beberapa daerah, belum ada informasi korban jiwa.
·
27 Februari 2010, Gempa
Bumi di Chili dengan 8.8 Skala Richter, 432 orang tewas (data 30
Maret 2010). Mengakibatkan tsunami menyeberangi Samudera Pasifik yang
menjangkau hingga Selandia Baru, Australia, kepulauan Hawaii, negara-negara
kepulauan di Pasifik dan Jepang dengan dampak ringan dan menengah.
·
12 Januari 2010, Gempa
Bumi Haiti dengan episenter dekat kota Lรฉogรขne 7,0 Skala
Richter berdampak pada 3 juta penduduk, perkiraan korban meninggal 230.000
orang, luka-luka 300.000 orang dan 1.000.000 kehilangan tempat tinggal.
·
30 September 2009, Gempa Bumi Sumatera Barat merupakan gempa
tektonik yang berasal dari pergeseran patahan Semangko, gempa ini berkekuatan 7,6 Skala Richter (BMG
Indonesia) atau 7,9 Skala Richter (BMG Amerika) mengguncang Padang-Pariaman, Indonesia. Menyebabkan sedikitnya 1.100 orang tewas
dan ribuan terperangkap dalam reruntuhan bangunan.
·
2 September 2009, Gempa Tektonik 7,3 Skala Richter mengguncang Tasikmalaya, Indonesia. Gempa ini terasa hingga Jakarta dan Bali,
berpotensi tsunami. Korban jiwa masih belum
diketahui jumlah pastinya karena terjadi Tanah longsor sehingga pengevakuasian warga terhambat.
Kerusakan akibat gempa Bumi
di San Francisco pada tahun 1906
Sebagian jalan layang yang
runtuh akibat gempa Bumi Loma Prieta pada tahun 1989
·
12 Mei 2008 - Gempa Bumi berkekuatan 7,8 Skala Richter di Provinsi Sichuan, China. Menyebabkan sedikitnya 80.000 orang tewas dan
jutaan warga kehilangan tempat tinggal.
·
6 Maret 2007 - Gempa Bumi tektonik
mengguncang provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Laporan terakhir menyatakan 79 orang tewas.
·
27 Mei 2006 - Gempa Bumi tektonik
kuat yang mengguncang Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah pada 27 Mei
2006 kurang lebih pukul 05.55 WIB selama 57 detik. Gempa Bumi tersebut
berkekuatan 5,9 pada skala Richter. United States Geological Survey melaporkan
6,2 pada skala Richter; lebih dari 6.000 orang tewas, dan lebih dari 300.000
keluarga kehilangan tempat tinggal.
·
8 Oktober 2005 - Gempa Bumi besar berkekuatan 7,6 skala Richter di Asia Selatan, berpusat di Kashmir,Pakistan; lebih dari 1.500 orang
tewas.
·
26 Desember 2004 - Gempa Bumi dahsyat berkekuatan 9,0 skala Richter mengguncang Aceh dan Sumatera Utara sekaligus menimbulkan gelombang tsunami di samudera Hindia. Bencana alam ini telah merenggut lebih dari
220.000 jiwa.
·
26 Januari 2004 - Gempa Bumi dahsyat berkekuatan 7,7 skala Richter mengguncang India dan
merenggut lebih dari 3.420 jiwa.
·
26 Desember 2003 -
Gempa Bumi kuat di Bam, barat daya Iran berukuran
6.5 pada skala Richter dan menyebabkan lebih dari 41.000 orang tewas.
·
21 Mei 2002 -
Di utara Afganistan, berukuran 5,8 pada skala
Richter dan menyebabkan lebih dari 1.000 orang tewas.
·
26 Januari 2001 - India,
berukuran 7,9 pada skala Richter dan menewaskan 2.500 ada juga yang mengatakan
jumlah korban mencapai 13.000 orang.
·
30 Mei 1998 -
Di utara Afganistan dan Tajikistan dengan ukuran 6,9 pada skala Richter menyebabkan
sekitar 5.000 orang tewas.
·
30 September 1993 -
Di Latur, India dengan ukuran 6,0 pada skala Richter dan
menewaskan 1.000 orang.
·
12 Desember 1992 -
Di Flores, Indonesia berukuran 7,9 pada skala richter dan menewaskan
2.500 orang.
·
7 Desember 1988 -
Barat laut Armenia, berukuran 6,9 pada skala
Richter dan menyebabkan 25.000 kematian.
·
19 September 1985 -
Di Mexico Tengah dan berukuran 8,1 pada Skala Richter,
meragut lebih dari 9.500 nyawa.
·
16 September 1978 -
Di timur laut Iran, berukuran 7,7 pada skala
Richter dan menyebabkan 25.000 kematian.
·
4 Maret 1977 -
Vrancea, timur Rumania, dengan besar 7,4 SR,
menelan sekitar 1.570 korban jiwa, diantaranya seorang aktor Rumania Toma
Caragiu, juga menghancurkan sebagian besar dari ibu kota Rumania, Bukares (Bucureลti).
·
28 Juli 1976 -
Tangshan, Cina, berukuran 7,8 pada skala Richter dan menyebabkan
240.000 orang terbunuh.
·
29 Februari 1960 -
Di barat daya pesisir pantai Atlantik di Maghribi pada ukuran 5,7 skala Richter, menyebabkan
kira-kira 12.000 kematian dan memusnahkan seluruh kota Agadir.
·
1 September 1923 -
Di Yokohama, Jepang pada
ukuran 8,3 skala Richter dan merenggut sedikitnya 140.000 nyawa.
Contoh
Gempa Bumi yang Terjadi di Indonesia
Gempa Bumi Yogyakarta Mei 2006 adalah
peristiwa gempa Bumi tektonik kuat yang mengguncang Daerah Istimewa Yogyakartadan Jawa Tengah pada 27 Mei 2006 kurang
lebih pukul 05.55 WIB selama 57 detik.
Gempa Bumi tersebut berkekuatan 5,9 padaskala Richter. United States Geological Survey melaporkan bahwa gempa terjadi sebesar 6,2
pada skala Richter.
Lokasi
dan Kerusakan yang Diakibatkan
Lokasi gempa
Lokasi
gempa menurut Badan Geologi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia terjadi di koordinat
8,007° LS dan 110,286° BT pada kedalaman 17,1 km. Sedangkan
menurut BMG, posisi episenter gempa terletak di koordinat 8,26° LS dan 110,31° BT pada kedalaman 33 km.itu di release sesaat
setelah terjadi gempa. Setelah data dari berbagai Stasiun yang dipunyai
jejaring BMG dan dilakukan perhitungan, update terakhir BMG menentukan pusat
gempa berada di 8.03 LS dan 110,32 BT(update ke tiga) pada kedalaman 11,3 Km dan kekuatan
5.9 SR Mb (Magnitude Body) atau setara 6.3 SR Mw (Magnitude Moment).USGS memberikan
koordinat 7,977° LS dan 110,318 BT pada kedalaman 35 km. Hasil yang berbeda
tersebut dikarenakan metode dan peralatan yang digunakan berbeda-beda.
Secara
umum posisi gempa berada sekitar 25 km selatan-barat daya Yogyakarta,
115 km selatan Semarang, 145 km selatan-tenggara Pekalongan dan 440 km timur-tenggara Jakarta. Walaupun hiposenter gempa berada di laut, tetapi
tidak mengakibatkan tsunami. Gempa juga dapat
dirasakan di Solo, Semarang, Purworejo, Kebumen dan Banyumas. Getaran juga sempat
dirasakan sejumlah kota di provinsi Jawa Timur seperti Ngawi, Madiun, Kediri, Trenggalek,
Magetan, Pacitan Timur seperti Ngawi, Madiun, Kediri, Trenggalek, Magetan, Pacitan, Blitar dan Surabaya.
Gempa susulan
Gempa
susulan terjadi beberapa kali seperti pada pukul 06:10 WIB, 08:15 WIB dan
11:22 WIB. Gempa Bumi tersebut mengakibatkan banyak rumah dan
gedung perkantoran yang roboh, rusaknya instalasi listrik dan komunikasi.
Bahkan 7 hari sesudah gempa, banyak lokasi di Bantul yang
belum teraliri listrik. Gempa Bumi juga mengakibatkan Bandara Adi Sutjipto ditutup sehubungan dengan gangguan komunikasi,
kerusakan bangunan dan keretakan pada landas pacu, sehingga untuk sementara transportasi udara
dialihkan ke Bandara Achmad Yani Semarang dan Bandara Adisumarmo Solo.
Gedung-gedung yang rusak
parah :
·
Mall Saphir Square mengalami kerusakan parah di lantai
4 dan 5. Tembok depan Mall lantai tersebut roboh hingga berlubang, kanopi teras
Mall ambruk dan menimpa teras Mall yang sebagian ikut roboh.
·
Mall Ambarukmo Plaza, yang saat itu belum lama dibuka,
mengalami kerusakan tak terlalu parah. Beberapa bagian tembok terlihat
retak-retak dan terkelupas.
·
GOR Among Rogo mengalami kerusakan parah. Atap GOR
roboh dan hanya tersisa tembok di sisi-sisinya.
·
STIE Kerja Sama di Jl. Parangtritis rusak sangat
parah.
·
ISI (Institut Seni Indonesia) Yogyakarta, Jl.
Parangtritis Km.6,5 kerusakan sangat parah.
Situs kuno dan lokasi
wisata yang rusak :
·
Candi Prambanan mengalami kerusakan yang cukup parah dan
ditutup sementara untuk diteliti lagi tingkat kerusakannya. Kerusakan yang
dialami candi prambanan kebanyakan adalah runtuhnya bagian-bagian gunungan
candi dan rusaknya beberapa batuan yang menyusun candi
·
Makam Imogiri juga mengalami kerusakan yang cukup parah.
Beberapa kuburan di Imogiri amblas, lantai-lantai retak dan amblas, sebagian
tembok dan bangunan makam yang runtuh, juga hiasan-hiasan seperti keramik yang
pecah.
·
Salah satu bangsal di Kraton Yogyakarta, yaitu bangsal Trajumas yang menjadi simbol
keadilan ambruk.
·
Obyek Wisata Kasongan mengalami kerusakan parah
saperti Gapura Kasongan yang patah di kiri dan kanan gapura dan ruko-ruko
kerajinan keramik yang sebagian besar rusak berat bahkan roboh.
Sebab dan
Peristiwa Sejenis
Letak Indonesia yang berada di antara tiga lempeng utama dunia yaitu lempeng Australia, lempeng Eurasia dan lempeng Pasifik serta berada di posisi Ring of fire menjadikan Indonesia kerap kali diterpa
bencana gempa Bumi dan letusan gunung berapi. Sebelumnya gempa terjadi di Sumatra pada 28 Maret 2005 menewaskan
361 orang serta gempa Bumi dan tsunami di Aceh pada 26 Desember 2004 yang
menewaskan 129.498 orang dan 37.606 lainnya hilang.
Meskipun
pada saat bersamaan Gunung Merapi yang juga berada di sekitar daerah tersebut
sedang meletus, namun para pakar menyatakan kedua peristiwa ini tidak saling
berhubungan sebagai sebuah sebab-akibat. Peningkatan aktivitas di gunung api
tersebut tidak berhubungan dengan kejadian gempa. Hal ini ditunjukkan oleh
tidak terdapatnya anomali aktivitas yang mencolok sesaat setelah gempa
Penanganan
dan bantuan
Setelah
peristiwa tersebut, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono segera memerintahkan Panglima TNI Marsekal TNI Djoko Soeyanto untuk mengerahkan
pasukan di sekitar Yogyakarta dan sekitarnya untuk melakukan langkah cepat
tanggap darurat. Rombongan presiden sendiri langsung terbang pada sorenya dan
menginap malam itu juga di Yogyakarta.
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan beberapa negara sudah menyatakan komitmen
bantuan antara lain Jepang, Inggris, Malaysia, Singapura, Prancis serta UNICEF.
Berbagai negara telah
menawarkan bantuan, di antaranya adalah Britania Raya menyumbang sebanyak 5,6 juta dolar AS, Australia 3 juta dolar Australia, RRC 2
juta dolar AS,Amerika Serikat 2,5 juta dollar
AS, Uni Eropa 3 juta euro, Kanada 2
juta dolar Kanada dan Belanda 1 juta euro. Sementara Jepang dan UNICEF menawarkan
berbagai bantuan langsung. Palang Merah Internasional, Bulan Sabit Merah, OXFAM dan UNICEF telah memberikan sejumlah
tenda dan perbekalan darurat kepada para korban. Jepang, Singapura dan Malaysia
diinformasikan akan mengirimkan tim ke wilayah bencana.
Sementara
itu dari Vatikan, Paus Benediktus XVI, Sabtu, 27 Mei saat sedang mengadakan lawatan ke Polandia, menyampaikan duka cita mendalam kepada korban gempa
Bumi di Yogyakarta dan meminta agar regu penyelamat terus melakukan upaya
pertolongan. Pernyataan duka cita disampaikan Paus melalui telegram kepada
Sekretarisnya Kardinal Angelo Sodano.
Dari
dalam negeri Palang Merah Indonesia memberikan respon yang cepat melalui
cabang-cabangnya di tingkat kota/kabupaten terdekat. Mereka melakukan
tindakan-tindakan pertolongan darurat; salah satunya dengan mendirikan Rumah Sakit Lapangan di Lapangan Dwi Windu di Bantul.
Tidak
kalah pentingnya adalah dinamika dan empati masyarakat Yogyakarta yang membantu
ke wilayah bencana. Bantuan ini terus berlangsung sampai tahap rehabilitasi dan
rekontruksi dicanangkan. Sebagian besar sivitas akademika berbagai universitas
juga mendirikan posko bantuan kemanusiaan. Pusat studi berbagai universitas
terlibat dalam dinamika penanggulangan bencana ini. Antara lain Pusat Studi
Mitigasi Bencana ITB Bandung, Pusat Studi Manajemen Bencana UPN Veteran
Yogyakarta, Pusat Studi Bencana Alam UGM, CEEDED Universitas Islam Indonesia.
Comments
Post a Comment