Naskah Drama (4 Perempuan, 2 Laki-Laki)
☻Kelompok 3☺
Kelas
: VIII A.
äNama
Anggota Kelompok:
v Annisa Nurzalena (Dayang,P2). ♀
v Cica Floranda (Mama Loreng,Manoharu,P1). ♀
v Darwiyah Noplinda (Ratu). ♀
v Destian Muhammad (Raja). ♂
v Mutiara Pratama Putri (Mulan,P3). ♀
v Prabu Hutama Tirtaatmadja (Pangeran,Kasan). ♂
Mencari Calon Permaisuri
1.
Pangeran : “Sudah lama saya
merindukan seorang istri. Tapi.....sampai sekarang saya belum
laku-laku juga. Apakah nanti saya akan menjadi bujang lapuk..” (menuju keluar)
2.
Raja : “Dinda...
Dinda...”
3.
Ratu : “Iya,kanda.
Ini lagi dandan.”
4.
Raja : “Ya
sudahlah. Lebih baik saya panggilkan dayang saja. Dayang...”
5.
Dayang : “Saya tuan?”
6.
Raja : “Ya
iyalah masa’ ya iya dong.. Duren aja dibelah masa’ dibedong.”
7.
Dayang : “Maaf,tuan.
Apakah tuan mau makan duren?”
8.
Raja : “Dasar
kacung telmi. Kapan saya bilang mau makan duren!”
9.
Dayang : “Tadi,tuan.”
10.
Raja : “Huft..
Lebih baik kamu pergi saja daripada membuat saya menjadi darah tinggi.”
11.
Dayang : “Apa,tuan??
Tuan sakit darah tinggi?? Kenapa tidak bilang dari dulu tuan?? Nanti tuan bisa struk,loh abis itu
mati,deh!
12.
Raja : “Apa
kamu bilang? Jadi kamu nyumpahin saya!
13.
Dayang : “Sedikit
tuan.”
14.
Raja : “Akh,sama
saja.”
Tiba-tiba,raja dikagetkan oleh kedatangan permaisuri...
15.
Ratu : “Kanda....
Kanda.... Maaf,lihat tusuk konde dinda tidak?
16.
Raja : “Apa,dinda?!
Tusuk sate?”
17.
Ratu : “Bukan,tusuk
konde.”
18.
Raja : “Sudahlah
itu tidak penting. Ada sesuatu yang harus kita pikirkan.”
19.
Ratu : “Apakah
kanda masih memikirkan dimana kanda lupa menaruhnya?”
20.
Raja : “Menaruh
apa,dinda?”
21.
Ratu : “Tusuk kondenya,kanda.”
22.
Raja : “Oh,My
God!”
(Pangeran Datang)
23.
Raja : “Anakku...
Sekarang kamu sudah dewasa,jadi sekaranglah saatnya kamu untuk mencari calon
pendampingmu,nak.”
24.
Pangeran : “Kenapa harus
sekarang,ayah.”
25.
Raja : “Ayah
takut kalau nanti kamu akan menjadi bujang lapuk.”
26.
Pangeran : “Baiklah,ayah.”
(Pangeran keluar)
27.
Raja : “Dayang...
Dayang...”
28.
Dayang : “Iya,tuan.”
29.
Raja : “Sekarang
kamu saya tugaskan untuk memberitahukan ke seluruh penjuru negeri ini bahwa kerajaan akan mengadakan
sayembara pemilihan calon permaisuri.”
30.
Dayang : “Apakah tuan
mau poligami? Kalau mau,sama saya saja tuan. Saya masih jomblowati.”
31.
Raja : “Mana
mau saya poligami sama kacung. Lagian ini juga calon untuk pangeran.”
32.
Dayang : “Oooo.........”
(Saat Sayembara)
33.
Mulan : “Selamat
bergabung bersama kami. Pada acara pemilihan calon permaisyuri.”
34.
Kasan : “Sebelumnya
kami perkenalan dulu... Nama saya Kasan tok.”
35.
Mulan : “Dan saya
Mulan Jamidong. Sebenarnya nama saya Mulan Jameela,tapi orang- orang banyak
memanggil saya Mulan Jamidong. Karena saya suka makan kedondong,suka
maling kedondong,suka naik odong-odong,naksirnya sama berondong,minumnya
jamu gendong.”
36.
Kasan : “Baiklah,sekarang
kita panggilkan Baginda Raja dan Yang Mulia Ratu.”
37.
Raja dan Ratu : “Terimakasih,terimakasih..”
38.
Raja : “Sebelumnya
kita panggilkan dulu Si Ratu Peramal,yaitu mama loreng... Dayang...
Panggilkan.”
39.
Dayang : “Baik,tuan.
Peramal...Peramal... Yuhuuu....”
40.
Mama Loreng : “Saya
disini. Baiklah,terimakasih. Hadirin semua,bertemu lagi bersama saya Ratu
Peramal. Saya akan memprediksikan siapa yang akan menjadi calon permaisyuri
bagi pangeran. (Adegan Sang Master membaca mantra) Bahaya,baginda....
Bahaya....”
41.
Raja : “Ada
apa Ratu Peramal?!”
42.
Mama Loreng : “Saya
melihat sesuatu yang sangat gelap,baginda.. Gelap sekali,baginda.. Gelap..Gelap sekali..sesuatu yang membuat
saya tidak dapat melihat.”
43.
Dayang : “Dari tadi
gelap dan gelap saja. Oh,pantesan tuan matanya merem!”
44.
Raja : “Peramal,coba
buka matamu.”
45.
Mama Loreng : (Membuka
mata) “Oh,jadi terang,baginda. Saya jadi bisa melihat.”
46.
Dayang : “Ya iyalah
matanya dibuka.. kan jadi terang.”
47.
Mulan : “Oh..Sudahlah
Ratu Peramal. Sebenarnya kamu ini siapa?! Bukankah kamu mama
loren..”
48.
Mama Loreng : “Bukan.
Sebenarnya saya mama loreng bukan mama Loren. Nama loreng yang saya buat itu karena
saya suka memakai kaos loreng.”
49.
Dayang : “Dasar,penipu.
Keluar kamu!”
50.
Mulan : “Lebih baik
kita lanjutkan kembali.”
51.
Kasan : “Ya,Inilah
peserta dari negeri India.”
52.
P1 : “Terimakasihe,Terimakasihe...
Sayahe punya namahe Sri Devihe. Maragesehe pelite medite kumede
brekelehe he..he..he..”
53.
Kasan : “Berikutnya.”
(Tiba-tiba datang)
54.
Manoharu : “Tolong..tolong
saya bapak-bapak,ibu-ibu... Semenjak saya menikah dengan suami saya,saya selalu disiksa.”
55.
Kasan : “Maaf,anda
siapa,nona?”
56.
Manoharu : “Apa?! Jadi kalian
tidak mengenal saya... Saya Mano.”
57.
Dayang : “Oh,tidak..
Oh,no.. Oh,my god.. Oh,my darling.. Oh,my baby.. Jadi kamu Manohara Odelia
Pinot yang sering disilet-silet itu?”
58.
Manoharu : “Bukan,saya bukan
Manohara.”
59.
Dayang : “Jadi kamu
siapa?”
60.
Manoharu : “Saya Manoharu.
Semenjak saya menikah dengan suami saya,saya tersiksa lahir batin,jadi saya
diselimuti rasa haru. Jadi nama saya Manoharu.”
61.
Raja : “Oh,jadi
kamu Manoharu. Apakah kamu mau ikut sayembara?”
62.
Manoharu : “Tidak. Saya tidak
mau sakit hati lagi untuk yang kedua kalinya. Kalau begitu saya
permisi.” (sambil membongkokkan badan)
63.
Mulan : “Ya
sudahlah. Kalau begitu kita lanjutkan dari negeri Cina.”
64.
P2 : “Haya,Haya..
Saya Miss Bersin dari negeri cina mo.. mau ikutan sayembara ha..hacin..hacin..”
65.
Kasan : “Buset
mauncrat,coy..... Baiklah,kita lanjutkan peserta selanjutnya.”
66.
P3 : “Haturnuhun,Haturnuhun...
Abdi teh Sumarni peserta dari Karangsembung.. Anu
tepatna di gang karapyak.. Doa ken abdina,tong hilap Sumarni.”
67.
Kasan : “Mangga-Mangga.
Baiklah penonton,usai sudah satu per satu penampilan peserta
kita. Sekarang kita saksikan keputusan Baginda Raja dan Yangmulia Ratu
setelah pesan-pesan yang berikut ini.”
68.
Raja : “Terimakasih
untuk semua penonton. Hari ini akan kita saksikan bersama, siapakah yang akan menjadi pendamping
sang pangeran. Keputusan ini akan saya
serahkan sapenuhnya kepada Pangeran. Asalkan pangeran tidak memilih dua
peserta.”
69.
Ratu : “Siapakah
yang akan kamu pilih,anakku?”
70.
Pangeran : “Saya memilih
Sumarni,ibu.”
71.
Raja : “Kenapa
tidak memilih yang impor saja?”
72.
Pangeran : “Ya ayahanda...
Aku mencintai produk Indonesia. Sama saja yang penting maknyos.”
sertakan sumber ya :)
ReplyDelete