Catatan Perjalanan



Kebahagiaan itu diciptakan, bukan disediakan!

Tulisan ini berisi catatan perjalanan seorang perempuan tomboy berkacamata bersama teman-temannya. Singkatnya catatan perjalanan saya sendiri sih, hehe. Berawal dari ide iseng Pak PU organisasi saya yang mengusulkan untuk menulis sebuah catatan perjalanan ketika para warga organisasi saya berlibur kemarin. Namun sayangnya saya lupa atas usulan tersebut dan akhirnya batal. Yah walaupun Pak PU tidak menagih tulisan yang Ia sebut ‘Caper’ tersebut, namun saya tetap menganggapnya hutang, dan hutang tentu harus dibayar kan hehehe. Sebelumnya maafkan saya Pak PU, kan saya sibuk hihi
Rencananya sih besok ketika saya berlibur di Palembang, dia mengusulkan menganjurkan saya untuk menulis sebuah catatan perjalanan sebagai pengganti atas batalnya tulisan catatan perjalanan yang sebelumnya saya janjikan akan ditulis tersebut. Tapi, kebetulan hari ini saya dan beberapa teman seperjuangan di SMA ngebolang ke sebuah lokasi di Bangka, ta-daa, terbitlah tulisan catatan perjalanan ini.
Setiap liburan semester, setelah menghadapi penatnya hidup di Jogja, saya selalu menyempatkan diri untuk mudik ke Bangka. Jika beruntung, saya berlibur ke beberapa lokasi menarik di Bangka bersama beberapa teman lama yang kebetulan waktu liburnya sama. Seringnya sih saya jalan-jalan dengan beberapa teman sekelas di SMA dulu. Alhasil, liburan kali ini pun juga diisi dengan liburan bersama mereka.
Hari ini (26/01/2017), sesuai dengan planning yang disepakati sebelumnya, kami akan mengunjungi sebuah spot air terjun yang menarik di Bangka. Awalnya sih sepakat akan start pergi pada pukul delapan pagi. Yah terkadang sering memang ekspektasi tak sesuai dengan realita, jadi kami justru start pergi sekitar pukul 11 siang, huft! Kalo orang bangka bilang tuh “Biasalah orang melayu, pasti ngaret (red : nelat)”. Alasannya banyak, ada yang baru bangun pada pukul delapan, jadi harus melakukan ritual mandi dan lain-lainnya. Ada juga yang belum otw, padahal udah tau kan ya janjian jam berapa huhuhu :(
Akhirnya cuss lah kita dengan delapan personil mengendarai dua buah mobil (Alhamdulillah) menuju lokasi yang ditentukan. Entah kenapa rute pergi ini terasa begitu lama sampe ngebo bro. Tiba-tiba di pertengahan jalan, terlihat segeromboloan pria berbaju cokelat dengan menggunakan rompi berwarna ijo stabilo yang dipanggil polisi (yaelah ribet amat hidup lu, tong! Hihi biar menarik dikit lah. Absurd yang adaaaa!) sedang melakukan razia dadakan! Seisi mobil sedikit histeris. (Takut kalo ga punya SIM itu si sopir gimana ntar coy!) Untungnya temanku si sopir itu ternyata punya surat berkendara yang lengkap (walau entahlah mungkin hasil nembak atau bukan), dan artinya mobil tumpanganku lolos dari jeratan tersebut.
Tiba-tiba hujan turun sangat deras. Razia dadakan gagal dan para polisi segera lari untuk berteduh di mobil mereka. Tentu hujan bukan sebuah penghalang bagi kami. Semua personil pun sudah siap untuk melanjutkan perjalanan kembali. Tetapi mobil lain yang merupakan penunjuk arah perjalanan kami tak kunjung menunjukkan tanda-tanda untuk bergerak. Setelah diselidiki, ternyata mobil tersebut mogok. Semua personil pun bingung. Ya bingung, Karena hujan sedang turun dengan derasnya. Otomatis para pria kebanyakan mager untuk mendorong mobil tersebut. Salah seorang temanku mencoba untuk berkonsultasi ke polisi perihal mobil yang tiba-tiba mogok ini, barangkali mereka bisa membantu.
Namun nasib memang berkata lain, pak polisi berkata bahwa mereka tak tahu mengenai hal itu. Alhasil kita hanya menunggu hujan untuk sedikit reda supaya para personil pria tidak basah kuyup ketika mendorong mobil (manja banget ya~). Ketika hujan sedikit reda, pak polisi tadi justru segera pergi meninggalkan saya dan teman-teman (kan kampret!). Mencoba tak tergubris dengan hal tersebut, teman-temanku segera mencoba untuk mendorong mobil tersebut agar dapat beroperasi seperti semula. Setelah berhasil, perjalanan pun segera dilanjutkan.
Singkatnya, sampailah kita di tempat yang dituju. Ternyata ekspektasi pun kembali tak sesuai dengan realita. Kami harus berjalan kaki dengan jarak tertentu untuk sampai di tempat tujuan. Ketika sampai di lokasi, kami kembali sedikit kecewa karena tempat pemandian dengan air terjun tersebut tak seluas seperti yang dibayangkan. Awalnya sedikit kesal, namun kami tak punya daya untuk menolak. Yah buat apa jauh-jauh kemari kalau nantinya ga jadi nyemplung kan? Setelah ber-ribet ria dengan aktivitas yang menunjang kebutuhan eksis alias berfoto, satu persatu personil segera nyemplung ke air.
Awalnya saya mengira bahwa perjalanan kali ini tak akan semenarik perjalanan yang lalu. Selain realita yang tak sesuai dengan ekspektasi, minimnya jumlah personil cewek yang berjumlah HANYA dua orang pun sedikit menjadi masalah bagiku. Namun, ternyata perkiraanku salah. Justru dengan banyaknya teman cowok yang ikut, tak ada waktu untuk jaim, malah lebih asyik. Ya mungkin juga karena insting alamiah kedua cewek tomboy ini memang senang untuk bergaul dengan laki-laki. Selain itu, saya juga mengira mereka akan lebih sombong karena pergaulan di tanah rantau masing-masing yang mungkin berbeda dari pergaulan di Bangka. Tapi malah mereka lebih konyol dari diri mereka yang dulu (termasuk saya kali ya hehehe). Alhasil liburan kali ini kembali menjadi liburan yang menarik bagi saya.
Pernah seseorang berkata pada saya bahwa bahagia itu diciptakan. Hmm, sekarang mungkin aku paham makna perkataan itu. Walaupun banyak ekspektasi yang tak sesuai realita, perjalanan masih bisa terasa menarik dengan melihat tingkah konyol teman-teman yang tentunya membuat rindu masa-masa ketika dulu masih bersama setiap hari. Rasa kangen pun terobati, pikiran yang penat juga tersegarkan kembali. Terima kasih teman atas hiburan berupa tingkah konyol yang menyenangkan maupun menjengkelkan di waktu libur kali ini. Semoga planning jalan-jalan selanjutnya bakal semakin menarik!
Ya mungkin berikut secuil catatan perjalanan yang saya tulis pada kesempatan ini. Intinya kalau mau jalan memang Anda semua harus menyertakan saya! Saya kembali mengingatkan pesan moral dari perjalanan saya ini, memang kebahagiaan itu diciptakan bukan disediakan cuy. Ini liburanku, mana liburanmu? Silahkan share di kolom komentar Hehehehe


Comments

  1. Mutaii, kenalin dong para personil nyaa
    Tulis lagi yg inem awal mula touring bareng, aku rela jadi narasumber hehe

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Contoh Dari 10 Konsep Geografi

Foto-foto imut+lucu member SUPER JUNIOR !!

Sejarah Lahirnya (Perkembangan) Sosiologi di Eropa dan Indonesia.

Kamus Bahasa Korea

Naskah Drama (4 Perempuan, 2 Laki-Laki)