Contoh Makalah tentang Kemacetan di Indonesia

KEMACETAN DI INDONESIA


https://fairuzelsaid.files.wordpress.com/2010/05/logo-uad.jpg


Disusun oleh:
1.     Fitria                                       (1500026011)
2.     Ropiah                           (1500026013)
3.     Agie Efriyandes             (1500026023)
4.     Nurrahmawati               (1500026028)
5.     Fatma Fadhilah              (1500026037)
6.     Mutiara Pratama Putri   (1500026038)
7.     Nadia Narda Bunari      (1500026104)
8.     Maghfira                        (1500026118)


FAKULTAS SASTRA, BUDAYA, DAN KOMUNIKASI
SASTRA INGGRIS
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
2016
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.,wb.
            Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia – Nya Penyusunan Makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam  semoga selalu tercurah kepada junjungan Nabi agung kita Nabi Muhammad SAW, yang telah menuntun kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang.
Makalah ini kami tujukan untuk me menuhi tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia Semester II.
            Kami ucapkan Terimakasih Kepada:
1.      Tuhan yang Maha Esa
2.      Rekan – rekan satu kelompok yang telah membantu penyusunan Makalah ini
3.      Pihak yang lain yang ikut membantu dari awal hingga akhir yang mungkin tidak dapat kami sebutkan satu per stu
            Kami berharap semoga Makalah ini berguna dan bermanfaat bagi para pembaca sekalian.
            Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi sempurnanya Makalah ini.
Wassalamu’alaikum wr.,wb.
                                                                                                                            
                          Yogyakarta,28 Mei 2016
                        Penyusun


DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................... i
Daftar Isi…………………………………………………………………………… ii
Bab I Pendahuluan…………………………………………………………………. 1
A.    Latar Belakang……………………………………………………………….. 1
B.     Rumusan Masalah……………………………………………………………. 1
C.     Tujuan dan Manfaat.......................................................................................... 1
Bab II Pembahasan..........…………………………………………………………...  2
A.      Pengertian dan Fungsi Transportasi……................………………….......…... 2
B.       Keadaan Transportasi Indonesia Saat ini.......................................................... 2
C.       Menangani Kemacetan di Indonesia.................................................................  3
Bab III Penutup..........................................................................................................  7
A.    Kesimpulan......................................................................................................... 7
B.     Saran................................................................................................................... 7
Daftar Pustaka............................................................................................................8










BAB I
PENDAHULUAN
                                                                                              
A.    Latar Belakang
Tanpa sarana transportasi yang memadai maka akan sulit untuk menghubungkan seluruh daerah di kepulauan ini. Transportasi merupakan urat nadi Pembangunan Nasioanal untuk melancarakan arus manusia, barang, maupun informasi sebagai penunjang tercapainya pengalokasian sumber-sumber perekonomian secara optimal untuk itu jasa transportasi harus cukup tersedia secara merata dan terjangkau oleh daya beli masyarakat. Pertambahan penduduk dan luas kota menyebabkan jumlah pengguna lalu lintas juga meningkat. Sedangkan sistem lalu lintas mendekati jenuh, sehingga bertambahnya jumlah pengguna lalu lintas berpengaruh besar terhadap lingkungan.
Saat ini di Indonesia sedang manghadapi masalah yang cukup rumit berkaitan dengan transportasi. Jumlah penduduk yang semakin bertambah, bersamaan dengan meningkatnya daya beli masyarakat terhadap kendaraan bermotor memicu meningkatnya jumlah kendaraan bermotor.
Pemilihan sistem transportasi yang kurang sesuai untuk wilayah perkotaan dapat mengakibatkan terjadinya permasalahan-permasalahan bagi masyarakat maupun lingkungan. Sehingga timbul kemacetan, terutama di kota kota besar. Perkembangan teknologi di bidang transportasi dapat menuntut adanya perkembangan teknologi prasarana transportasi. Kebanyakan dari Negara maju menganggap pembangunan transportasi merupakan bagian yang integral dari pembangunan perekonomian.
Keberhasilan sektor transportasi dapat dilihat dari kemampuannya dalam menunjang serta mendorong peningkatan ekonomi nasional, regional dan lokal, stabilitas politik termasuk mewujudkan nilai-nilai sosial dan budaya yang diindikasikan melalui berbagai indikator transportasi antara lain: kapasitas, kualitas pelayanan, aksesibilitas keterjangkauan, dan beban publik.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan transportasi ?
2.      Bagaimana keadaan transportasi di Indonesia ?
3.      Bagaimana cara mengurangi kemacetan terutama di kota-kota besar ?

C.     Tujuan dan Manfaat
Adapun Tujuan dan manfaat dari pembuatan makalah ini adalah :
1.      Untuk mengetaui secara umum tentang dunia transportasi secara keseluruhan.
2.      Untuk menambah wawasan kita mengenai perkembangan transportasi di Indonesiaa saat ini.
3.      Memberi saran solusi untuk menangani permasalahan-permasalan masyarakat maupun lingkungan akibat pemilihan sistem transportasi yang kurang sesuai.
4.      Sebagai tugas kelompok pada mata kuliah “Bahasa Indonesia”.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian dan Fungsi Transportasi
Transportasi merupakan usaha yang memindahkan, menggerakkan, mengangkut, atau mengalihkan suatu objek dari satu tempat ke tempat lain, dimana tempat lain objek tersebut lebih bermanfaat atau dapat berguna untuk tujuan - tujuan tertentu.
Fidel Miro, 2005 dalam pengertian lain transportasi diartikan sebagai usaha pemindahan atau pergerakan dari suatu lokasi ke lokasi yang lainnya dengan menggunakan suatu alat tertentu.
Fungsi transportasi :
1.      Untuk memudahkan aktifitas manusia dalam kehidupan sehari - hari
2.      Untuk menunjang perkembangan pembangunan, transportasi berfungsi melayani pengembangan kegiatan sektor-sektor lain.
3.      Memindahkan atau mengangkut muatan (barang dan manusia) dari suatu tempat ke tempat lain, yaitu dari tempat ke tempat tujuan.
4.      Transportasi telah menambah dan menciptakan kegunaan waktu atau time utility.

B.     Keadaan Transportasi di Indonesia saat ini

Sejak mulai ditemukannya roda oleh Dunlop yang kemudian disempurnakan oleh Charles Kingston Welch dan Erskine Bartlett, berbagai model sarana transportasi mulai berkembang pesat di seluruh dunia. Tak terkecuali di Indonesia. Seperti telah kita lihat dari fungsinya, transportasi sangat penting dalam kehidupan keseharian masyarakat. Banyak masyarakat yang memerlukan transportasi untuk menjalankan kegiatannya, seperti berbelanja, bekerja, bersekolah, dan lain sebagainya. Akan tetapi, banyak masyarakat lebih memilih  menggunakan kendaraan pribadi seperti mobil dan motor, sementara angkutan umum seperti bis, angkot, dan lainnya, jarang atau jauh peminatnya bila dibandingkan kendaraan pribadi seperti motor dan mobil. 
Hal ini menyebabkan jumlah kendaraan meningkat dan terus bertambah setiap tahunnya ditambah dengan laju pertumbuhan yang semakin pesat, serta tidak sebandingya jalan yang tersedia, akibatnya kemacetan pun terjadi. Salah satu penyebabnya antara lain, tidak seimbangnya penyediaan transportasi umum oleh pemerintah dengan kebutuhan masyarakat sehingga banyak masyarakat memilih kendaraan pribadi. Selain itu, rendahnya fasilitas transportasi umum pun menjadi penyebab masyarakat memilih kendaraan pribadi. Jasa transportasi dan fasilitas yang diinginkan masyarakat sebenarnya yaitu, efektif dan efisien. Efektif dan efisien dalam hal ini, antara lain; (1) lancar atau cepat (speed), (2) aman atau selamat(safety), (3) berkapasitas (capacity), (4) dilaksanakan dalam frekuensi yang memadai (frequency), (5) teratur (regularity), (6) komprehensif (comprehensive), (7) bertanggung jawab (responbility), dan (8) biaya murah (reasonable cost) atau harga terjangkau (affordable price), (9) kenyamanan (comfort).
Bila kemacetan lalu lintas terjadi secara terus menerus dan tidak dapat diatasi, akan menciptakan kelumpuhan lalu lintas kendaraan bermotor secara total, yang berarti akan terjadi keadaan stagnan atau stagnasi secara menyeluruh. Kepadatan dan kemacetan lalu lintas di atas ambang batas terjadi dan dialami disetiap kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Makasar, dan lainnya.

C.     Menangani Kemacetan yang ada di Indonesia

Seperti telah diuraikan bahwa jika kemacetan lalu lintas berjalan secara terus menerus dan tidak dapat diatasi, maka akan berdampak pada kelumpuhan lalu lintas, dan akan berlanjut lagi pada kelumpuhan secara total dalam penyelenggaraan pelayanan perkotaan, serta berbagai pelayanan perkotaan dan pembangunan perkotaan. Untuk itu, perlu penanganan untuk menghindari dan mencegah terjadinya kelumpuhan lalu lintas.
Banyak langkah strategis yang dapat dilakukan untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di kota besar seperti Jakarta dan kota-kota besar lainya. Diantaranya yaitu:

1.      Pembuatan marka jalan dan tanda lalu lintas
 Marka jalan adalah tanda-tanda yang dicat dijalan, misalnya zebra cross yang merupakan tempat penyeberangan manusia yang melintasi suatu jalan. Contoh lainya adalah, garis putih tidak terputus yang memanjang dan berada di tengah jalan, memberikan petunjuk bahwa si pengendara kendaraan bermotor dilarang melintasi di luar garis tersebut yang telah ditentukan guna menekan resiko terjadinya kecelakaan yang diakibatkan oleh tabrakan yang berasal dari arah berlawanan. Dan juga seperti tanda-tanda lalu lintas guna sebagai pemandu atau petunjuk untuk tata cara berkendara di jalan agar mengetahui medan yang akan dilalui sekaligus sebagai peringatan agar menekan resiko terjadinya kecelakaan.

2.      One way traffic (lalu lintas satu arah)
 Two ways traffic atau lalu lintas dua arah yang diterapkan pada suatu jalan, di mana jalan tersebut dibagi dua yang digunakan untuk melayani arus lalu lintas yang berbeda arahnya. Dalam sistem ini, kendaraan yang melaju pada masing-masing lajurnya tidak dapat dilakukan dengan kecepatan yang relatif tinggi, karena lebar perbatasan jalan yang tidak tersedia cukup luas sehingga pengendara kendaraan bermotor tidak leluasa dalam menjalankan kendaraanya, apalagi bila jalan yang bersangkutan adalah sempit dan arus kendaraan yang lewat cukup banyak, sehingga kecepatan kendaraan menjadi lambat dan arus lalu lintas kendaraan kurang lancar. Maka dari itu, solusinya adalah diterapkanya sistem lalau lintas satu arah.
Jalan yang tadinya menggunakan sistem lalu lintas dua arah yang dianggap sempit dan tidak leluasa, maka setelah menerapkan sistem ini, lalu lintas menjadi lebih leluasa dan arus lalu lintas dapat berjalan dengan cepat dan lancar. Di kota-kota besar, pada umumnya jalan perkotaan adalah lebar-lebar, maka lajur jalan untuk berlalu lintas satu arah akan lebih banyak, yang memberikan manfaat dalam kelancaran arus lalu lintas.

3.      Keep left (belok kiri jalan terus) dan prohibition to the right (membatasi belok ke kanan)
Sistem belok kiri langsung dan membatasi belok ke kanan merupakan bagian dari sistem lalu lintas satu arah. Belok kiri langsung dimaksudkan untuk mengurangi atau meniadakan  sejumlah kendaraan yang menunggu mulut perempatan. Dengan banyaknya jumlah kendaraan yang melanjutkan perjalanan lurus ke depan dan akan belok ke kanan ke jalan lain yang bersimpangan, maka otomatis jumlah kendaraan yang menunggu lebih sedikit dan antrianya jauh lebih tertib karena tidak ada saling serobotan. Sistem jaringan jalan perkotaan yang memiliki banyak persimpangan (seperti perempatan) dianggap kurang mendukung kelancaran arus lalu lintas kendaraan, apalagi dimaklumi bahwa jumlah kendaraan bermotor selalu bertambah setiap tahunnya.

4.      Clear ways
Clear ways dimaksudkan sebagai suatu sistem lalu lintas di kota besar, yang melarang kendaraan, yaitu truk dan sejenisnya untuk melakukan pemuatan atu pembongkaran barang muatan di sejumlah jalan tertentu. Bukan hanya kegitan pembongkaran dan pemuatan barang, sistem clear ways dapat pula berupa terapan sebagai larangan parkir kendaraan bermotor. Sistem clear ways juga terbukti efektif untuk mengatasi kemacetan karena kendaraan yang mempunyai bobot yang besar dan berjalan lambat tidak mengganggu arus lalu lintas.

5.      Motor car free (bebas sepeda motor maupun mobil pada jam tertentu)
 Untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di jalan perkotaan, ada yang merekomendasikan untuk melarang sepeda motor ataupun mobil yang beroperasi di jalan perkotaan dalam jam-jam tertentu. Dengan menerapkan rencana tersebut, para karyawan dan mahasiswa untuk tidak menggunakan sepeda motor untuk bekerja maupun ke kampus, dan digantikan dengan angkutan umum perkotaan bilamana  armada dan kapasitas angkutan kota itu mencukupi. Namun, disisi lain banyak pengguna kendaraan bermotor atau mobil merasa keberatan atas rencana tersebut karena menurut mereka rencana tersebut menghambat waktu mereka untuk  melakukan aktifitas dan dirasakan lebih nyaman menggunakan sepeda motor karena lebih lincah dan cepat.



6.      Pembangunan banyak ruang parkir
Banyaknya jumlah kendaraan bermotor yang berhenti dan parkir di badan jalan, membuat arus kemacetan semakin bertambah. Jumlah kendaraan bermotor yang diparkir di badan jalan jumlahya semakin banyak, merupakan kenyataan yang tidak dapat dihindari ataupun terelakkan. Hal ini merupakan fenomena penting di daerah perkotaan besar yang cenderung semakin meningkat. Untuk mengatasi fenomena kecenderungan makin banyaknya kendaraan bermotor yang parkir di badan jalan, maka dapat dikemukakan beberapa upaya untuk mengatasinya, diantaranya adalah sebagai berikut:
1)      Pemerintah kota membuat peraturan yang melarang kendaraan bermotor parkir di badan jalan untuk seluruh ruas jalan pada jam sibuk seperti pada waktu berangkat kerja dan pulang kerja
2)      Pengelola parkir perkotaan menerapkan parkir kendaraan bermotor dengan sudut 30 derajat ataupun 45 derajat, yang dimaksudkan untuk dapat menampung kendaraan parkir yang lebih banyak, walaupun sedikit menyempit ruang jalan.
3)      Menyelenggarakan pelayanan parkir dengan menggunkan mesin penghitung lamanya waktu parkir berbasis parkir progresif, untuk membatasi jumlah kendaraan yang parkir
4)      Pemerintah mewajibkan setiap kantor, rumah sakit, pasar, hotel, dan sebagainya menyediakan lahan parkir yang cukup baik untuk tamu, staff pekerja, ataupun pelanggan.
5)      Dan menganjurkan para investor untuk membangun parkir yang luas dan bertingkat, agar semua kendaraan yang mau parkir bisa terpenuhi dan pengelolaan tanah pun lebih efisien jika bangunan parkir di buat bertingkat seperti gedung.








BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Kemacetan lalu lintas di Indonesia tidak bisa kita pungkiri. Kemacetan lalu lintas ini sering terjadi di kota – kota besar, seperti Jakarta, Surabaya, Medan, dan sebagainya. Faktor penyebabnya adalah meningkatnya jumlah kendaraan setiap tahun ditambah dengan laju pertumbuhan yang semakin pesat, serta tidak sebandingnya jalan yang tersedia. Kemacetan lalu lintas yang tidak segera dicegah dan ditangani dapat berakibat lumpuhnya lalu lintas yang berdampak buruk bagi penyelengara pelayanan perkotaan,berbagai kegiatan perkotaan, dan pembangunan perkotaan.

B.     Saran
Upaya untuk mencegah dan mengatasi terjadinya lumpuhnya lalu lintas akibat kemacetan lalu lintas, antara lain; pemerintah memberikan pelayanan angkutan umum yang efektif dan efisien untuk masyarakat sehingga masyarakat beralih pada angkutan umum, serta pemerintah menerapkan sistem motor car free, dan sebagainya seperti yang telah dibahas pada bab pembahasan
























DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita, Rahardjo. 2015.Analisis Kebutuhan Transportasi. Yogyakarta: Graha Ilmu
Ilham Malik, IB. 2004. Susahnya  Mengurusi Trasnsportasi. Yogyakarta: Dunia Kata
Satmiko, Haryo. 2014. Manajemen  Krisis  Transportasi. Bandung: Nuansa Cendikia
Adisasmita, Rahardjo dan Sakti Adji Adisasmita. 2011. Manajemen Transportasi Darat. Yogyakarta: Graha Ilmu





Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Contoh Dari 10 Konsep Geografi

Foto-foto imut+lucu member SUPER JUNIOR !!

Sejarah Lahirnya (Perkembangan) Sosiologi di Eropa dan Indonesia.

Kamus Bahasa Korea

Naskah Drama (4 Perempuan, 2 Laki-Laki)