Hakikat Perpustakaan sebagai Salah Satu Wadah Penyaluran dan Pengembangan Passion Siswa


            Kampus berasal dari bahasa latin, campus, yang berarti lapangan luas. Dalam bahasa modern, kampus sendiri berarti sebuah daerah tertutup atau kompleks yang merupakan bagian dari sebuah perguruan tinggi atau universitas. Dalam keseharian, kampus sering digunakan oleh para pelajar terutama mahasiswa untuk menyebutkan gedung atau tempat dimana mereka belajar. Kata ‘kampus’ tersebut saat ini memiliki berbagai pengembangan, seperti kata ‘ngampus’ yang berarti ‘pergi ke kampus’.
            Pada saat ini, kampus tidak lagi bermakna sebagai gedung atau pun wilayah dalam artian benda yang bersifat nyata, tetapi malah hanya sebuah nama. Siswa yang berkegiatan di kampus itu sendiri terkadang kesulitan untuk menyalurkan atau pun mengembangkan passion-nya. Itu biasanya dikarenakan fasilitas yang dimiliki oleh kampus tersebut kurang atau pun tidak memadai bagi para siswa untuk memancing passion-nya keluar. Hal inilah yang membuktikan kebenaran bahwa ‘kampus’ sendiri hanya tinggal sebuah nama lembaga pembelajaran.
            Menerapkan pribahasa yang berbunyi ‘Gajah di pelupuk mata tidak terlihat, semut di seberang lautan nampak jelas’, hal tersebut tentunya memberi makna yang jelas pada kita untuk senantiasa mengintrospeksi diri sendiri terlebih dahulu, tidak hanya mengintrospeksi orang lain. Sesuai dengan hal ini, maka saya disini sebagai penulis akan memaparkan tentang hal tersebut dalam kampus saya sendiri, baik itu dalam bentuk opini maupun saran.
            Universitas Ahmad Dahlan, tempat dimana saya melanjutkan untuk menuntut ilmu setelah lulus dari SMA, sekarang ini memiliki lima kampus yang tersebar di berbagai wilayah dalam lingkup Yogyakarta. Setiap kampus tersebut juga memiliki fasilitas yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan para siswa yang ada di bawah naungan masing-masing kampus tersebut.
Kampus 2 merupakan naungan dari Fakultas Sastra Budaya dan Komunikasi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, serta Fakultas Hukum dari Universitas Ahmad Dahlan yang terletak di JL. Pramuka 42, Sidikan, Umbulharjo, Yogyakarta. Terdiri dari 3 gedung utama yang didalamnya terdapat banyak tingkatan maupun ruangan, salah satunya adalah perpustakaan.

Perpustakaan yang dimiliki Kampus 2 ini berada di lantai pertama dari gedung ketiga. Tempat ini biasanya dijadikan para mahasiswa untuk mengembangkan pikiran mereka melalui kegiatan membaca ataupun menulis. Akan tetapi tempat itu sendiri belum cukup memadai bagi sebagian murid. Kurangnya ketersediaan buku merupakan salah satu alasan yang sangat penting. Buku yang merupakan sumber dari segala ilmu, terkadang menjadi kebutuhan yang sulit untuk didapat. Kurangnya biaya bagi para mahasiswa yang sebagian besar merupakan perantau, menjadi salah satu faktor utama. Oleh karena itu mereka lebih sering pergi ke perpustakaan ketimbang ke toko buku. Akan tetapi, selain kurangnya ketersediaan buku di perpustakaan, penataan bukunya pun tidak teratur. Selain itu, fasilitas lain seperti komputer, bahkan kursi dan meja untuk duduk juga masih belum memadai. Jenis meja dan kursi pun terlalu monoton. Seharusnya disediakan lagi bermacam - macam jenis meja dan kursi, misalnya saja dengan menambahkan meja yang berbilik bagi para siswa yang menginginkan privasi yang lebih. Bahkan mungkin bisa ditambahkan juga dengan komputer beserta kursinya. Hal - hal tersebut mungkin dikarenakan area perpustakaan yang sempit, kurang luas jika dibandingkan dengan jumlah siswa yang berkunjung ke perpustakaan setiap harinya. Tidak dipungkiri minat siswa yang ingin menuntut ilmu di Universitas Ahmad Dahlan ini semakin naik dari tahun ke tahun. Bahkan tahun ini Universitas Ahmad Dahlan menerima hingga lebih dari 5000 mahasiswa.

Comments

Popular posts from this blog

Contoh Dari 10 Konsep Geografi

Foto-foto imut+lucu member SUPER JUNIOR !!

Sejarah Lahirnya (Perkembangan) Sosiologi di Eropa dan Indonesia.

Kamus Bahasa Korea

Naskah Drama (4 Perempuan, 2 Laki-Laki)